PARIS, iNews.id - Prancis, Jerman, dan Polandia pada awal pekan ini mengumumkan rencana untuk membeli senjata presisi jarak jauh bersama. Pembelian senjata itu bertujuan untuk mengisi kesenjangan dalam persenjataan Eropa yang telah terkuras oleh perang Rusia di Ukraina.
Para menteri pertahanan dari ketiga negara itu mengatakan, mereka akan membentuk mekanisme untuk pengadaan senjata serangan presisi tinggi seperti rudal jelajah, yang dapat diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya. Rudal jelajah dengan jangkauan ratusan kilometer telah mengalami kebangkitan besar sejak agresi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022. Moskow sering kali melancarkan serangan lintas batas dengan senjata sejenis.
“Senjata serangan presisi tinggi merupakan kesenjangan kemampuan yang serius di Eropa,” kata Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Prancis dan Polandia di Paris.
“Sampai KTT (NATO) di Washington (AS), kami berencana untuk mempertemukan sekelompok negara Eropa yang berpikiran sama dan sepakat untuk menutup kesenjangan ini dalam jangka menengah dan panjang,” ujar Pistorius.
Menurut dia, langkah formal pertama yang dilakukan kelompok tersebut adalah penandatanganan komitmen pada KTT NATO bulan depan. Sementara Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu mengatakan, surat itu bertujuan untuk menilai kemampuan jangka panjang yang dimiliki negara-negara dan para perusahaan.