KUALA LUMPUR, iNews.id – September lalu menjadi bulan paling mematikan bagi Malaysia. Pasalnya, negeri jiran tersebut mencatatkan 9.671 kematian akibat Covid sepanjang bulan itu, tertinggi sejak pandemi virus corona dimulai pada tahun lalu.
Lonjakan itu mendorong angka kematian per kapita akibat Covid-19 di Malaysia menjadi salah satu yang tertinggi di Asia. Kondisi tersebut terjadi bahkan setelah pertambahan kasus infeksi baru di negara itu melambat dalam beberapa pekan terakhir, di tengah gencarnya program vaksinasi.
Jumlah kematian pasien Covid di negeri tetangga itu sepanjang September lalu menyumbang lebih dari sepertiga dari total 26.335 kematian akibat virus corona yang dilaporkan Malaysia sampai sejauh ini. Per Jumat (1/10/2021) ini, Malaysia telah mengonfirmasi lebih dari 2,2 juta kasus infeksi Covid, jumlah tertinggi ketiga di Asia Tenggara.
Beberapa data kematian pasien Covid yang dihimpun Malaysia pada September lalu mengalami keterlambatan. Hal itu disebabkan adanya kesenjangan sistemik di Malaysia, meski negara anggota ASEAN tersebut menjadi salah satu yang tercepat meluncurkan program vaksinasi massal di Asia Tenggara.
Selain itu, pemantauan yang tidak memadai terhadap pasien Covid-19 yang dikarantina di rumah, serta terbatasnya akses perawatan kesehatan di kalangan para migran yang tidak berdokumen, juga menjadi kendala lainnya.
“Banyak di antara populasi migran yang kekurangan informasi tentang penyakit ini atau takut untuk datang ke rumah sakit, kalau-kalau mereka ditangkap,” kata pakar penyakit menular Universitas Malaya, Adeeba Kamarulzaman, kepada Reuters.