ADF, yang bermula pada 1990-an sebagai kelompok pemberontak Muslim Uganda, adalah satu dari lebih dari 100 milisi yang menyerang provinsi timur Republik Demokratik Kongo yang luas.
Berdasarkan perhitungan tidak resmi, kelompok itu telah menewaskan hampir 600 warga sipil sejak militer melancarkan tindakan keras terhadapnya November lalu.
Pembunuhan terbaru yang dilakukan ADF nampaknya merupakan pembalasan atas operasi militer awal pekan ini, serta memperingatkan penduduk setempat agar tidak bekerja sama dengan pihak berwenang.
Pada 21 Oktober, ratusan narapidana melarikan diri dari penjara di Beni dalam serangan oleh orang-orang bersenjata. Polisi menyalahkan ADF sementara ISIS mengklaim sebagai pihak yag bertanggung jawab.