PHNOM PENH, iNews.id - Lebih dari 80.000 warga sipil Kamboja mengungsi selama 4 hari konflik bersenjata dengan Thailand atau hingga Minggu (27/7/2025).
Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja Maly Socheata mengatakan, jumlah warga yang diungsikan semakin banyak karena militer Thailand terus memperluas area serangan.
Militer Thailand, kata dia, mengintensifkan pengeboman terhadap target militer dan sipil serta memperluas serangan ke luar wilayah perbatasan yang disengketakan.
“Mereka memperluas garis depan menuju Provinsi Pursat, Battambang, dan Banteay Meanchey, wilayah yang jauh dari tiitik sengketa awal, yang hanya terletak di Provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear,” kata Maly, seperti dikutip dari Khmer Times, Senin (28/7/2025).
Dia menambahkan, armada Angkatan Laut Thailand mengancam wilayah maritim Kamboja. Selain itu pesawat drone Thailand terus melanggar wilayah udara Kamboja, yakni di Provinsi Koh Kong.
“Agresi militer Thailand selama empat hari terakhir telah memaksa 25.000 keluarga, setara dengan lebih dari 80.000 orang, mengungsi dari Provinsi Oddar Meanchey, Preah Vihear, dan Pursat,” kata Maly.
Secara total, kata dia, sekitar 400.000 warga Kamboja terdampak serangan Thailand, baik di perbatasan maupun wilayah yang lebih ke dalam.