“Penghalang bantuan kritis bermotivasi politik ini memiliki konsekuensi yang tragis, terutama bagi tim pencarian dan pemulihan yang membutuhkan bahan bakar untuk mengoperasikan mesin,” kata Aya Majzoub, wakil direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Majzoub menambahkan, semua pihak yang berkonflik harus memastikan bahwa warga sipil memiliki akses tak terbatas untuk mendapatkan bantuan.
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya juga mengkritik pasukan Islam garis keras di utara karena memblokir bantuan yang datang dari zona yang dikuasai pemerintah.
Sejauh ini, sebagian besar bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah datang melalui tiga penyeberangan perbatasan dengan negara tetangga Turki. Dua di antaranya dibuka dengan persetujuan Presiden Bashar al-Assad.
Bantuan ke zona yang dikontrol pemerintah telah datang dengan pesawat, truk, dan laut.