Serukan Amendemen Konstitusi, Kim Jong Un: Korut dan Korsel Sudah Tak Mungkin Lagi Bersatu

Ahmad Islamy Jamil
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (Foto: KCNA via Reuters)

Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, Robert Carlin, dan ilmuwan nuklir Siegfried Hecker mengatakan, mereka melihat situasi di Semenanjung Korea lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya sejak awal Juni 1950. Hal itu mereka ungkapkan dalam sebuah laporan untuk proyek 38 North yang berbasis di AS, pekan lalu.

“Itu mungkin terdengar terlalu dramatis, tapi kami yakin, seperti kakeknya (Kim Il Sung) pada 1950, Kim Jong Un telah membuat keputusan strategis untuk berperang,” tulis mereka. 

“Kami tidak tahu kapan atau bagaimana Kim berencana melakukan aksinya, namun bahayanya sudah jauh melebihi peringatan rutin di Washington, Seoul dan Tokyo mengenai ‘provokasi’ Pyongyang.”

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
24 jam lalu

2 Tentara AS Tewas Ditembak ISIS di Suriah, Trump Murka Siapkan Pembalasan

Internasional
24 jam lalu

Geger! Penembakan di Brown University AS, 2 Orang Tewas dan 8 Luka

Nasional
2 hari lalu

Airlangga Terbang ke AS Pekan Depan, Finalisasi Negosiasi Tarif Dagang Trump

Internasional
4 hari lalu

Hubungan AS-Venezuela Memanas! Trump Sita Kapal Tanker Minyak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal