Serukan Penyelidikan, Sekjen PBB: Penggunaan Senjata Kimia Kejam

Anton Suhartono
Serangan pasukan Suriah di Douma, Ghouta Timur, pada 8 April (Foto: AFP)

NEW YORK, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar para penyelidik independen internasional diberi akses seluas-luasnya untuk memeriksa penggunaan senjata kimia di Suriah. Serangan pasukan Suriah yang didukung Rusia, Iran, dan militan Hezbollah dari Lebanon, ke Douma, Ghouta Timur, pada Sabtu pekan lalu menewaskan sedikitnya 70 orang.

"Penggunaan senjata kimia oleh pihak mana pun yang terlibat konflik ini dan dalam kondisi apa pun adalah kejam dan melanggar hukum internasional," kata Guterres, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (10/4/2018).

Menurut dia, dari tingkat keseriusan kasus ini, penyelidikan penggunaan senjata kimia di Suriah memerlukan penyelidik ahli yang tak memihak, independen, serta profesional.

Guterres juga menegaskan dukungan penuh bagi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan tim pencari fakta untuk mengungkap dugaan pelanggaran ini. Dia menekankan, petugas OPWC harus diberi akses penuh, tanpa batasan atau hambatan, dalam melakukan aktivitasnya.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya membuka kemungkinan pendekatan militer terhadap Suriah.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel

Internasional
3 hari lalu

PBB Sebut Tak Ada Perang Paling Mematikan bagi Jurnalis kecuali di Gaza

Internasional
3 hari lalu

Dulu Kepalanya Dihargai Rp166 Miliar, Presiden Suriah Al Sharaa Akan Disambut Trump di Gedung Putih

Internasional
6 hari lalu

Amerika Ngotot Uji Coba Senjata Nuklir, Begini Komentar PBB

Internasional
7 hari lalu

Heboh Penggerebekan Geng Narkoba di Brasil Tewaskan 132 Orang, Sekjen PBB Desak Penyelidikan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal