TOKYO, iNews.id - Ledakan perangkat komunikasi walkie talkie mengguncang Lebanon, Rabu (18/9/2024), pasca-pager sehari sebelumnya. Ratusan unit walkie talkie itu merupakan buatan perusahaan Jepang, Icom.
Namun Icom membantah keterlibatannya dalam ledakan massal tersebut. Jumlah korban tewas lebih banyak ketimbang pager. Dalam satu kali ledakan produk Icom, 20 orang tewas dan 450 lainnya luka. Sedangkan ledakan pager dalam 2 hari menewaskan 12 orang dengan 2.000 sampai 3.000 lainnya luka.
Dalam pernyataan, Kamis (19/9/2024), Icom menegaskan telah menghentikan produksi dan ekspor model yang meledak di Lebanon, IC-V82. Mereka juga telah menghentikan produksi baterai.
"IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari 2004 hingga Oktober 2014. Radio itu dihentikan produksinya sekitar 10 tahun lalu, dan sejak itu, radio itu tidak pernah dikirim lagi dari perusahaan kami," bunyi pernyataan, dikutip dari Anadolu.
Meski demikian perusahaan tak menggunakan hologram untuk menandai produk asli buatan Icom. Oleh karena itu mereka tak bisa membedakan mana produk asli buatan Icom dan bukan.
Menurut Icom, produk walkie talkie dijual ke pasar luar negeri melalui distributor resmi. Meski demikian Icom memastikan tidak memproduksi produk mereka di luar negeri.
"Semua radio kami diproduksi di anak perusahaan produksi, Wakayama Icom Inc, di Prefektur Wakayama, di bawah sistem manajemen ketat berdasarkan ISO 9001/14001/27001. Jadi tidak ada komponen selain yang ditentukan oleh perusahaan yang digunakan dalam suatu produk," demikian isi pernyataan.