KAIRO, iNews.id - Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) mengungkap hampir 50 persen bom yang dijatuhkan Israel ke Gaza tak berpemandu alias bom bodoh. Ini yang menjadi penyebab bom meledak di lokasi yang salah dihuni banyak warga sipil.
Dilaporkan CNN, mengutip beberapa sumber yang melihat laporan intelijen tersebut, sekitar 40 sampai 45 persen dari total 29.000 amunisi udara ke darat yang digunakan Israel sejak 7 Oktober tidak berpemandu.
Amunisi tak berpemandu ditembakkan dari jarak jauh dengan tingkat akurasi sasaran yang lemah. Jika digunakan di daerah padat penduduk bisa menimbulkan korban dari warga sipil.
Israel berdalih serangan udara maupun operasi darat di Gaza bertujuan untuk melenyapkan Hamas.
Sejak itu, Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah yang diblokade sejak 1997 itu. Sejauh ini 18.600 warga Gaza meninggal dan lebih dari 50.000 lainnya luka.
Israel semakin terisolasi dari komunitas internasional seiring dengan pembantaian warga Gaza. Dalam voting Sidang Majelis Umum PBB pada 12 Desember lalu, tiga perempat dari 193 negara anggota memberikan dukungan gencatan senjata kemanusiaan segera.
Sejak berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan pada 1 Desember, Israel terus membombardir Gaza hingga ke wilayah selatan.