Kelompok HAM Israel B'Tselem pada Mei lalu mengungkap rencana pemerintahan Netanyahu, berkoordinasi dengan pemukim ilegal, untuk menggusur para penggembala dan penduduk Palestina dari tanah mereka di Tepi Barat.
B'Tselem menyebut tindakan itu bagian dari sistem apartheid Israel.
Data perkiraan menyebutkan, lebih dari 720.000 pemukim ilegal Yahudi tinggal di tanah warga Palestina di Tepi Barat yang dicaplok, termasuk Yerusalem Timur.