WASHINGTON, iNews.id - Pemimpin senior ISIS, Khalid 'Aydd Ahmad Al Jabouri, tewas dalam operasi militer Amerika Serikat (AS) di Suriah, Senin (3/4/2023). Komando Pusat (Centcom) AS menyatakan Al Jabouri bertanggung jawab atas perencanaan serangan ISIS di Eropa serta mengembangkan struktur kepemimpinan kelompok.
Tidak ada warga sipil yang tewas atau terluka dalam serangan tersebut.
Menurut Centcom, meski wilayah kekuasan sudah memudar, ISIS masih menjadi ancaman bagi kawasan maupun di luarnya.
"Meski terdegradasi, kelompok itu tetap bisa menggelar operasi di kawasan dengan tujuan menyerang di luar Timur Tengah," bunyi pernyataan Centcom, dikutip dari Reuters, Selasa (4/4/2023).
Namun kematian Al Jabouri diyakini hanya mengganggu kemampuan kelompok tersebut dalam merencanakan serangan di luar kawasan untuk sementara.
ISIS menguasai sebagian besar Irak dan Suriah saat masa kejayannnya pada 2014 sebelum dipukul mundur. Saat ini kelompok tersebut diperkirakan memiliki 5.000 hingga 7.000 anggota serta pendukung yang tersebar di kedua negara.
Laporan PBB mengungkap, ancaman ISIS dan kelompok afiliasinya terhadap perdamaian dan keamanan internasional masih tinggi pada paruh kedua 2022, bahkan meningkat di wilayah konflik. Pada akhir 2022, ISIS menunjuk Abu Al Hussein Al Husseini Al Quraishi sebagai pemimpin yang baru setelah pemimpin sebelumnya terbunuh.