Kashmir telah lama menjadi wilayah sengketa antara India dan Pakistan. Ketegangan meningkat sejak pemerintah India mencabut status otonomi parsial Kashmir pada Agustus 2019. Langkah tersebut disambut dengan penolakan keras dari penduduk lokal dan kelompok separatis.
Sejak saat itu, berbagai kelompok pemberontak bermunculan, termasuk TRF.
Menjawab pertanyaan siapa pelaku pembantaian turis Hindu di Kashmir, semua bukti dan klaim saat ini mengarah pada kelompok Front Perlawanan Kashmir (TRF). Kelompok ini diduga kuat memiliki hubungan dengan Lashkar-e-Taiba dan mendapatkan dukungan dari pihak luar, meski hal itu dibantah oleh Pakistan.
Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan di wilayah Kashmir dan memperburuk hubungan antara dua negara bertetangga yang telah lama berseteru.