Pihak kepolisian Nanjing langsung menahan Jiao pada 6 Juli 2025 atas tuduhan membuat dan menyebarkan materi asusila. Seluruh video yang beredar diupayakan untuk dihapus dari internet, dan masyarakat diimbau untuk tidak lagi menyebarluaskan konten terkait. Namun, skala distribusi membuat penanganan sepenuhnya menjadi sangat sulit.
Jumlah pasti penghasilan Jiao dari aktivitas ilegal ini tidak dirilis resmi oleh polisi, namun diketahui bahwa selain menjual video, ia juga memanfaatkan sistem keanggotaan premium demi mendapatkan keuntungan finansial.
Sister hong viral menjadi gambaran nyata bahwa dunia digital menyimpan banyak potensi bahaya ketika identitas mudah dimanipulasi dan privasi diabaikan. Dengan jumlah korban pria yang diajak berhubungan badan mencapai 1.691 orang meskipun angka pasti masih diperdebatkan kasus ini tidak hanya soal kejahatan digital, tapi juga tentang pentingnya edukasi literasi digital, empati sosial, serta pemahaman mendalam keamanan pribadi di era internet.