BEOGRAD, iNews.id – Bocah pelaku penembakan yang membunuh sembilan orang di sebuah sekolah di Beograd, Serbia, akan ditempatkan di unit khusus klinik psikiatri. Hal itu disampaikan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, Rabu (3/5/2023).
Sebelumnya, Kepolisian Serbia menyatakan bahwa mereka telah menangkap pelaku penembakan itu. Dia adalah remaja berusia 14 tahun. Pelaku menggunakan senjata api (senpi) milik ayahnya untuk melakukan kejahatan tersebut.
Kantor berita Sputnik melansir, penembakan itu terjadi di sebuah sekolah di Distrik Vrachar, di pusat Beograd. Delapan anak dan seorang penjaga sekolah tewas. Sementara enam anak lainnya dan seorang guru mengalami luka-luka dan dipindahkan ke pusat ambulans dan rumah sakit anak.
“Hari ini adalah salah satu hari tersulit dalam sejarah modern negara kita. Bocah itu saat ini berada di tempat terpisah dan akan ditempatkan di unit khusus rumah sakit neuropsikiatri,” kata Vucic dalam pidato kepada bangsanya.
“Ayahnya sebagai pemilik senjata, yang salah simpan senjatanya, meskipun memiliki semua surat-surat (izin kepemilikan senpi) yang diperlukan, telah ditangkap, ibunya juga telah dipanggil oleh polisi," ujarnya.
Vucic pun mengusulkan agar usia minimum tanggung jawab pidana warga Serbia diturunkan dari 14 menjadi 12 tahun. Menurut dia, usualan itu sudah sesuai dengan standar internasional dan Eropa.
“Sekarang, kedewasaan datang lebih awal, selain kematangan fisik, dan anak juga bisa melakukan kejahatan berat. Usulan saya adalah menurunkan batas usia pertanggungjawaban pidana anak di bawah umur,” tuturnya.
“Kami khawatir bocah itu tahu bahwa dia tidak akan dimintai pertanggungjawaban pidana,” kata Vucic.