Prayut menjadi Perdana Menteri
Prayut masih berpeluang melanjutkan kepemimpinannya. Seperti diketahui, politikus berlatar belakang militer itu sosok yang disukai oleh Senat yang seluruh anggotanya merupakan orang pilihan junta.
Partai Maju diprediksi akan kesulitan mendapat dukungan dari Senat karena Pita dalam kampanyenya berjanji untuk mengubah undang-undang (UU) yang mengkriminalisasi penghinaan atau pencemaran nama baik terhadap raja, ratu. Oleh karena itu Pita mungkin tidak cocok dengan para senator yang sangat loyal terhadap sistem monarki.
Para senator bisa saja mengalihkan dukungan kepada Prayut. Mantan panglima militer itu merupakan calon perdana menteri yang diajukan partai Persatuan Bangsa Thailand (UTN).
Berdasarkan hasil pemilu, UTN meraih 36 kursi. Dengan dukungan Senat, Prayut bisa saja lolos asal bisa merayu partai-partai yang berpikiran sama yang memiliki setidaknya 90 kursi di DPR.
Ini berarti Prayut akan memimpin pemerintahan minoritas. Meski demikian sistem ini tak akan kuat karena pemerintahnya tidak bisa mengesahkan undang-undang atau harus bergantung pada negosiasi dengan kelompok oposisi untuk mengesahkannya.