Kepala Yayasan Akademi Choongam Yoon Myung Hwa juga menyampaikan di media sosial, sekolah kewalahan menanggapi ratusan telepon masuk dari demonstran anti-Yoon. Selain itu pengemudi bus sekolah juga mengalami pelecehan dari orang di jalanan.
“Reputasi sekolah tercoreng akibat aib nasional,” katanya, merujuk pada petisi yang beredar untuk mengubah nama sekolah.
Yoon dicegah ke luar negeri sejak Senin lalu atas permintaaan komisi anti-korupsi Korsel. Dia sedang diselidiki terkait penerapan status darurat militer.
Parlemen Majelis Nasional Korsel pada Selasa kemarin juga mengesahkan resolusi untuk menyerukan penangkapan Yoon juga dengan alasan yang sama.
Presiden Yoon pada Sabtu pekan lalu lolos dari upaya pemakzulan setelah sebagian besar anggota partai berkuasa yang menyokongnya, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), melakukan boikot sidang. Akibatnya sidang pemungutan suara untuk memakzulkan Yoon tak bisa digelar karena tak memenuhi kuorum.