Meski demikian, hingga kini belum ada bukti konkret yang membenarkan klaim tersebut. Pemerintah Indonesia pun belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan campur tangan Soros dalam aksi-aksi unjuk rasa yang sempat menimbulkan kerusuhan di beberapa kota besar.
Lewat OSF, Soros telah menyumbangkan lebih dari 30 miliar dolar AS untuk berbagai program sosial, mulai dari pendidikan, kebebasan pers, hingga hak minoritas. Namun, aktivitas filantropinya sering dituding sebagai alat untuk memengaruhi politik suatu negara.
Bagi para pendukungnya, Soros adalah pejuang demokrasi dan kebebasan. Namun, bagi para pengkritiknya, dia dianggap sebagai simbol campur tangan asing yang merusak stabilitas politik dalam negeri.