Sosok Pauline Hanson, Anggota Parlemen Australia Pakai Cadar untuk Lecehkan Muslimah

Anton Suhartono
Pauline Hanson memicu kecaman luas setelah mengenakan cadar dalam sidang parlemen, tindakan yang dianggap melecehkan Muslimah (Foto: ABC News)

SYDNEY, iNews.id - Aksi Senator Australia Pauline Hanson kembali memicu kontroversi dan kecaman luas setelah dia mengenakan cadar dalam sidang parlemen, tindakan yang dianggap melecehkan Muslimah bercadar dan memolitisasi simbol agama demi provokasi.

Peristiwa itu terjadi saat sesi Senat pada Senin (24/11), ketika Hanson, politisi sayap kanan yang dikenal vokal menentang komunitas Muslim dan kebijakan multikulturalisme, tiba-tiba muncul dengan cadar lengkap sebelum membuka penutup wajahnya di hadapan para senator. 

Aksinya langsung menuai reaksi keras, termasuk dari Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong yang menilai tindakan tersebut merendahkan perempuan Muslim dan mengobarkan sentimen Islamofobia.

Profil Singkat Pauline Hanson

Pauline Hanson adalah pendiri sekaligus pemimpin Partai Satu Bangsa, partai politik yang dikenal membawa agenda nasionalis, anti-imigran, dan retorika keras terhadap komunitas Muslim. Lahir pada 1954 di Queensland, karier politiknya mulai mencuat sejak 1990-an ketika dia mengampanyekan pengetatan kebijakan imigrasi dan mempertanyakan kontribusi minoritas di Australia.

Selama bertahun-tahun, Hanson berada di garis depan berbagai pernyataan dan kebijakan kontroversial, termasuk seruan pelarangan cadar dan kritik terhadap pembangunan masjid. 
Pendekatan politiknya kerap memicu ketegangan sosial dan dituding mengeksploitasi ketakutan masyarakat terhadap kelompok minoritas demi keuntungan elektoral.

Aksi Mengenakan Cadar yang Dinilai Melecehkan

Dalam aksinya kali ini, Hanson datang ke ruang sidang dengan mengenakan cadar hitam panjang, menyerupai niqab yang biasa dipakai Muslimah. Dia kemudian membuka cadar tersebut sambil menyampaikan kritik provokatif terhadap praktik berbusana Muslimah dan meminta pemerintah memperketat aturan.

Bagi banyak pihak, tindakan itu bukan sekadar “unjuk pendapat”, melainkan bentuk pelecehan terhadap simbol agama. Banyak komunitas Muslim menilai Hanson memperlakukan cadar seperti alat panggung politik, bukan pakaian ibadah yang memiliki makna spiritual bagi penggunanya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 jam lalu

Drama Politik Hina Muslimah Bercadar di Parlemen Australia Berbuntut Kecaman

Internasional
3 jam lalu

Anggota Parlemen Australia Pakai Cadar untuk Hina Muslimah, Menlu Penny Wong Angkat Bicara

Internasional
18 jam lalu

Heboh, Politisi Anti-Islam Australia Pakai Cadar saat Sidang Parlemen

Internasional
1 hari lalu

Malaysia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Punya Akun Medsos Mulai 1 Januari 2026

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal