Sistem fly-by-wire inilah yang memungkinkan pilot melakukan manuver presisi tinggi, termasuk roll cepat, high-G turn, dan vertical climb yang biasa ditampilkan dalam airshow.
Tejas dapat mengangkut hingga 3,5 ton kombinasi senjata:
Meski tidak membawa senjata saat kecelakaan di Dubai, konfigurasi hardpoint dan beban pesawat sangat memengaruhi stabilitas selama aerobatik.
Tidak diketahui secara pasti varian mana yang tampil di Dubai Airshow, namun sebagian besar demonstrasi internasional menggunakan Tejas Mk1A.
Kecelakaan di Dubai Airshow menjadi pukulan bagi industri pertahanan India, terutama karena Tejas kerap dipromosikan sebagai kandidat ekspor ke beberapa negara Asia dan Timur Tengah. Namun pakar menilai insiden tunggal tidak mencerminkan keseluruhan kualitas pesawat.
Dengan spesifikasi kompetitif dan harga yang lebih murah dibanding F-16 buatan Amerika Serikat (AS) atau Gripen buatan Swedia, Tejas tetap menjadi salah satu jet tempur ringan yang banyak diperhatikan dunia.