Negara kepulauan itu mengalami krisis ekonomi terburuk sejak merdeka dari jajahan Inggris pada 1948. Masyarakat kekurangan bahan bakar dan barang-barang vital lainnya hingga membuat sengsara 22 juta penduduknya.
Kolombo juga tengah dalam pembicaraan dengan Moskow untuk mengatur pasokan langsung minyak mentah, batu bara, solar dan bensin meskipun ada sanksi dari negara Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya telah mengajukan permintaan resmi kepada duta besar Rusia untuk pasokan langsung minyak Rusia. Minyak mentah saja tidak akan memenuhi kebutuhan, kami juga membutuhkan produk olahan (minyak bumi) lainnya," kata Wijesekera kepada wartawan di Kolombo.
Sekitar 90.000 ton minyak mentah Siberia akan dikirim ke kilang Sri Lanka setelah pengapalan diperoleh secara kredit dari perantara Coral Energy yang berbasis di Dubai.