LIMA, iNews.id - Kasus penembakan yang menewaskan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, terus diselidiki aparat setempat.
Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver menyebut insiden ini sebagai pembunuhan kontrak yang jelas-jelas menargetkan korban.
Dalam laporan kepada parlemen, Malaver menegaskan serangan tersebut bukanlah perampokan atau tindak kriminal biasa.
“Mereka (pelaku) sudah mengincarnya dan peluru mengenai kepala. Mereka ingin membunuhnya,” ujar Malaver, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (4/9/2025).
Kronologi Penembakan
Kepolisian Nasional Peru (PNP) merilis rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik penembakan. Seorang pria mengenakan helm terlihat menembak dua kali ke arah Zetro hingga dia ambruk di trotoar.
Tak berhenti di situ, pelaku kembali melepaskan satu tembakan saat korban tergeletak tak berdaya.
Setelah memastikan targetnya tak bernyawa, pelaku langsung kabur dengan sepeda motor yang dikendarai rekannya.
Polisi memastikan, tidak ada barang milik korban yang diambil sehingga menguatkan dugaan bahwa serangan tersebut memang murni eksekusi terencana.