Sejak tokoh Marvel difilmkan, Stan dikenal atas penampilan singkatnya atau cameo di sebagian besar film Marvel. Pada Spider-Man (2002), dia beraksi menyelamatkan seorang gadis dari reruntuhan. Dia juga menjadi MC di sebuah klub tari telanjang di Deadpool (2016).
Stan terakhir kali muncul sebagai cameo di film Marvel Cinematic Universe, Ant-Man and the Wasp (2018), sebagai kakek-kakek yang hendak masuk mobil tapi mobilnya mengecil. Setelah itu, dia muncul sebagai cameo di film animasi komik DC—rival Marvel, Teen Titan Go to the Movies, sebagai dirinya sendiri, dan film baru Marvel di Sony Pictures Venom.
“Tidak akan ada Stan Lee lain. Selama puluhan tahun, dia memberikan petualangan, pelarian, kenyamanan, kepercayaan diri, inspirasi, kekuatan, persahabatan dan kebahagiaan,” ujar Chris Evans, pemeran Steve Rogers/Captain America di MCU.
Sebelum kehadiran Marvel dan Stan Lee, orang sudah mengenal para superhero dari Detective Comics, perusahaan yang kemudian menjadi DC Comics, rival Marvel. DC Comics adalah induk dari superhero Superman yang dirilis pada 1938.
Setelah itu, Stan muncul dengan menambahkan lapisan kompleksivitas baru dan rasa kemanusiaan pada superhero. Karakternya tidak hanya terbuat dari batu—meskipun mereka terlihat dibuat dari batu. Mereka punya rasa cinta dan rasa khawatir karena tidak punya uang dan mengalami kejadian tragis atau merasa tidak nyaman.