DUBAI, iNews.id - Uni Emirat Arab (UEA) memberi kesempatan kepada Israel untuk berpartisipasi dalam pameran dirgantara dan senjata Dubai Airshow yang dimulai Senin (13/11/2023). Namun stan dua perusahaan senjata terkemuka Negara Yahudi itu kosong.
Pameran terbesar di kawasan itu diikuti Israel meski negara Negara Yahudi itu sedang membantai Muslim di Palestina. UEA diketahui menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020 dan sejak itu meningkatkan kerja sama, termasuk di bidang militer.
Beberapa perusahaan pertahanan Israel seperti Israel Aerospace Industries (IAI) dan Rafael Advanced Defense Systems terdaftar sebagai peserta pameran, namun stan mereka kosong. Tak ada penjelasan mengapa tidak ada seorang pun staf di kedua stan yang berlokasi dekat paviliun produsen senjata UEA, EDGE, itu.
IAI dan EDGE meneken kerja sama pengembangan pada ajang Dubai Airshow pada 2021.
Sementara itu satu perusahaan keamanan Israel, Elbit Systems, membuka stan pameran. Elbit diketahui telah terdaftar sebagai perusahaan lokal di UEA pada 2021. Tujuan utama Elbit adalah menjalin kerja sama jangka panjang dengan militer negara Teluk tersebut.
Dubai Airshow 2023 digelar 2 hari setelah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab menyerukan penghentian penjualan senjata ke Israel terkait serangan brutal ke Gaza. UEA merupakan anggota dari dua organisasi tersebut.
UEA menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020 dalam perjanjian Abraham Accord yang ditengahi Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan itu melanggar kebijakan pan-Arab yang diteken puluhan tahun silam. Kesepakatan itu mendahulukan pembentukan negara Palestina merdeka sebelum menormalisasi hubungan dengan Israel.