Hasil studi itu menunjukkan, komplikasi otak yang paling umum terlihat adalah stroke, yang ditemukan pada 77 dari 125 pasien. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kasus dialami pasien berusia di atas 60 tahun, dan sebagian besar disebabkan oleh pembekuan darah di otak—yang dikenal sebagai stroke iskemik.
Studi tersebut juga menemukan bahwa 39 dari 125 pasien menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau perubahan perilaku yang mencerminkan kondisi mental yang berubah. Dari jumlah tersebut, sembilan pasien memiliki disfungsi otak yang tidak spesifik, yang dikenal sebagai ensefalopati, dan; tujuh pasien mengalami peradangan otak atau ensefalitis.
Michael menuturkan, temuan itu merupakan langkah awal yang penting untuk mendefinisikan efek Covid-19 pada otak. “Kami sekarang membutuhkan penelitian terperinci untuk memahami mekanisme biologis yang mungkin terjadi, sehingga kami dapat mengeksplorasi potensi perawatan,” ujar peneliti dari Universitas Liverpool itu.