GAZA, iNews.id – Warga sipil yang gugur akibat serangan brutal zionis di Jalur Gaza telah melampaui 13.000 jiwa sejak konflik Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober lalu. Pembaruan data tersebut diumumkan oleh pihak berwenang di wilayah kantong Palestina itu, tadi malam.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, dari total korban agresi Israel yang tercatat sampai sejauh ini, lebih dari 5.500 di antaranya adalah anak-anak. Sementara 3.500 orang adalah perempuan.
“Lebih dari 30.000 lainnya terluka, lebih dari 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan,” demikian pernyataan pers Kemenkes Gaza, yang dikutip saluran berita Lebanon, LBCI, Minggu (19/11/2023).
Pihak berwenang Gaza mengatakan, serangan Israel diyakini telah menjebak sekitar 6.000 orang di bawah reruntuhan. Ada lebih dari 4.000 anak-anak dan perempuan yang masih belum ditemukan dari puing-puing bangunan yang hancur setelah dibombardir zionis.
Pada 7 Oktober lalu, para pejuang Palestina di Gaza, Hamas, melancarkan serangan ke Israel lewat operasi yang disebut “Banjir al-Aqsa”. Serangan itu menewaskan 1.200 warga Israel.
Sebagai tanggapan, Israel melakukan serangan militer tanpa henti di Gaza hingga menewaskan belasan ribu warga sipil Palestina. Tragedi ini menjadi babak paling berdarah selama bertahun-tahun dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.