KATHMANDU, iNews.id - Musim pendakian Everest pada Mei dan Juni 2019 akan mencapai rekor tertinggi di mana Pemerintah Nepal mengeluarkan izin bagi 387 orang yang berambisi mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya kepadatan di base camp dan jalur pendakian dalam beberapa pekan mendatang, di samping keamanan para pendaki.
Himalayan Database mengungkap, sejak Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pertama kali menginjakkan kaki di puncak Everest pada 1953, sudah lebih dari 4.000 orang yang berhasil mengikuti jejak mereka.
Jumlah para pendaki yang berusaha mencapai mimpi mereka mencapai puncak setinggi 8.848 meter di atas pemukaan laut (mdpl) itu terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan jumlah ini tak terlepas dari semkain sengitnya persaingan di kalangan perusahaan ekspedisi yang memberikan tawaran diskon menarik.
Di sisi lain kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kondisi paraa pendaki itu sendiri. Kemacetan di perjalanan sangat berpotensi terjadi karena tim dengan jumlah anggota besar berangkat beriringan ke puncak. Dampak lainnya adalah potensi kekurangan tabung oksigen dan peningkatan risiko radang dingin, bahkan kematian.