YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan operasi militernya di Suriah. Hal itu dia tegaskan meski Rusia mengumumkan akan memasok sistem rudal pertahanan canggih S-300 kepada Suriah.
"Kami akan terus bertindak untuk mencegah masuknya militer Iran di Suriah dan kami akan melanjutkan koordinasi militer antara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan tentara Rusia," kata Netanyahu, sebelum bertolak ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (26/9/2018).
Rusia menyatakan akan memasok sistem rudal S-300 ke Suriah dalam dua pekan meskipun ada keberatan dari Israel. Pengumuman itu keluar sepekan setelah Rusia menuduh Israel menjadikan pesawat intainya sebagai tameng dan menyebabkan jet militernya jatuh.
Rusia menyebut rudal Suriah menembak jatuh pesawat pengintai IL-20 tak lama setelah jet Israel menghantam sasaran terdekat. Israel dituduh menciptakan kondisi berbahaya yang menyebabkan insiden itu.
Netanyahu sudah berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (24/9/2018). Pada Selasa (25/9/2018), Netanyahu menyatakan dirinya dan Putin setuju agar tim kerja dari IDF dan tentara Rusia segera bertemu.