Sementara itu, ada laporan media lain yang menyebutkan, Imran Khan bertolak ke AS melalui bandara di Kota Madinah, menggunakan pesawat Saudi Airlines yang disewa khusus.
Saudi merupakan sekutu dekat Pakistan. Saat Pakistan menghadapi masalah keuangan pelik, Saudi menggelontorkan bantuan senilai triliunan rupiah. Bantuan digelontorkan setelah Khan menghadiri Future Investment Initiative (FII) pada Oktober 2018 di Saudi. Saat itu dia baru saja menjabat sebagai PM dan diwarisi utang yang besar dari pendahulunya.
Kunjungan Khan ke FII dalam rangka mencari dana talangan untuk membayar utang-utang tersebut. Dalam wawancara dengan Middle East Eye, Imran mengatakan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan undangan dari Saudi tersebut.
"Alasan saya harus memanfaatkan peluang ini adalah, sekarang, di negara berpenduduk 210 juta orang, kami menghadapi krisis utang terburuk dalam sejarah," katanya.