Jika benar demikian, ini akan menjadi pembatasan terbaru di negara itu setelah keputusan Taliban pada Desember 2022 yang melarang perempuan Afghanistan bekerja untuk LSM.
Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021. Hal itu memicu gangguan bantuan keuangan internasional dan telah membuat negara itu berada dalam krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia.
Penguasa Taliban telah melancarkan serangan berkelanjutan terhadap hak asasi manusia. Namun mereka selalu mengatakan berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan perempuan.
Kini perempuan dan anak perempuan Afhganistan tak memiliki hak, termasuk hak atas pendidikan, dan hilang dari kehidupan publik di bawah Taliban. Ribuan perempuan sejak itu kehilangan pekerjaan atau dipaksa mengundurkan diri dari lembaga pemerintah dan sektor swasta.