Semua berawal pada 30 Desember, Li mengirim pesan melalui grup WeChat alumni sekolah kedokteran memperingatkan bahwa departemen oftalmologi Rumah Sakit Pusat Wuhan, tempatnya bekerja, mendapati tujuh pasien yang didiagnosis mengalami gejala seperti sindrom pernapasan akut SARS yang pernah menghantui China pada 2002-2003. Ketujuh orang itu mengaku baru berpergian ke pasar sea food di Wuhan.
Pesan itu pun bocor lalu Li dipanggil oleh rumah sakit untuk dimintai keterangan. Pada 3 Januari, dia dipanggil oleh kepolisian setempat karena diduga menyebarkan rumor melalui online dan mengganggu ketertiban sosial.
Beberapa hari setelah panggilan polisi, Li merawat seorang pasien yang awalnya didiagnosis mengalami glaukoma, namun kemudian mengalami demam. Hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan dia positif terinfeksi virus.
Dia pun dinyatakan positif terinfeksi pada 1 Februari 2020 dan sejak itu kondisinya memburuk, meski masih beberapa kali mengunggah pesan di akun Weibo. Setelah 5 Februari, dia drop hingga 2 hari kemudian dinyatakan meninggal.