"Aksi berbahaya dan provokatif IRGCN bisa meningkatkan risiko kesalahan perhitungan dan tabrakan, (dan) tidak sesuai dengan Konvensi yang diakui secara internasional tentang Peraturan Internasional untuk Mencegah Tabrakan di Laut," demikian pernyataan militer AS, dikutip dari Reuters, Kamis (16/4/2020).
Kapal-kapal Iran kemudian meninggalkan lokasi sekitar 1 jam kemudian.
Sejauh ini belum ada komentar dari pemerintah Iran maupun media yang memberitakannya.
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak awal tahun ini setelah Amerika Serikat membunuh Qassem Soleimani, kepala pasukan elite Garda Revolusi, Quds, dalam serangan drone di Irak.
Iran membalas dengan menembakkan puluhan roket ke dua pangkalan militer Irak yang menjadi markas pasukan AS dan koalisi pada 8 Januari. Serangan itu tak menimbulkan korban jiwa di pihak AS.