Meski begitu, langkah MBS menggandeng Washington tidak lepas dari pertimbangan politik dan ekonomi. Saudi tetap mempertahankan perjanjian pertahanan dengan Pakistan yang mencakup kerja sama militer dan bahkan dukungan “payung nuklir”.
Artinya, Riyadh tetap memainkan politik keseimbangan antara kekuatan Barat dan aliansi dunia Muslim.
Pengamat menilai, dengan kesepakatan ini, AS berupaya menciptakan sabuk pertahanan dari Qatar hingga Arab Saudi, dua negara dengan posisi geografis strategis di kawasan Teluk. Tujuannya jelas, mengunci jalur pengaruh Iran dan mengukuhkan kembali peran Washington sebagai penjaga utama stabilitas Timur Tengah setelah perang Gaza dan perubahan geopolitik global.