SRINAGAR, iNews.id – Polisi India menuduh seorang tentara dan dua rekannya menaruh senjata pada tubuh tiga buruh yang terbunuh di Kashmir, beberapa bulan lalu. Tujuan tentara tersebut melakukannya adalah agar para buruh itu terlihat seolah-olah kelompok militan yang tewas saat baku tembak dengan militer India.
Kematian para buruh itu pada Juli lalu memicu kehebohan di Kashmir—wilayah bergolak yang dikelola India namun juga diklaim Pakistan. Angkatan Darat India mengklaim ketiga pria tersebut tewas dalam baku tembak di Desa Amshipora, Kashmir Selatan, dengan “tiga senjata ditemukan pada jenazah mereka”.
Mayat para buruh itu langsung dimakamkan di daerah perbatasan yang terpencil di Kashmir. Akan tetapi, keluarga para buruh itu baru mengidentifikasi mereka satu bulan kemudian lewat foto-foto yang beredar di media sosial. Keluarga mengatakan, ketiga orang pria itu hanya sedang mencari pekerjaan di kebun apel di Kashmir pada hari kematian mereka.
Kontroversi tersebut memicu penyelidikan terpisah yang jarang dilakukan oleh Angkatan Darat India—yang memiliki lebih dari 500.000 tentara di Kashmir. Sementara, Kepolisian India menyatakan, mereka awalnya hanya diberitahu soal insiden baku tembak setelah pembunuhan terhadap buruh itu terjadi.
Sebuah pernyataan polisi yang dirilis pada Minggu (27/12/2020) malam menyatakan, seorang tentara dan dua orang lainnya menaruh senjata dan barang-barang lainnya—yang diperoleh secara ilegal—pada para tubuh buruh yang tewas setelah lebih dulu melucuti identitas korban.
“(Tentara itu) lalu menandai mereka sebagai teroris garis keras yang memiliki gudang senjata,” ungkap Kepolisian India, dikutip AFP, Senin (28/12/2020).