TIBET, iNews.id - Seorang tentara Tibet yang tergabung dalam pasukan khusus India tewas saat bentrokan terbaru dengan pasukan China di wilayah perbatasan Himalaya akhir pekan kemarin, demikian pernyataan perwakilan Tibet.
India dan China yang sudah berselisih mengenai perbatasan sejak 1962 saling menuduh berusaha melintasi perbatasan tidak resmi mereka di wilayah Ladakh dalam upaya memperluas wilayah pada hari Sabtu (29/8/2020) dan Senin (31/8/2020) kemarin.
Kementerian Pertahanan India menyebut pasukan China "melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo" di perbatasan. Sedangkan, Tentara Perbatasan Rakyat China menuding India "secara serius melanggar kedaulatan teritorial China" dengan operasi yang dilakukan dan menuntut pasukan India mundur.
Sebelumnya, baik China maupun India mengklaim tidak ada korban jiwa dalam bentrokan terbaru di wilayah perbatasan. Akan tetapi, seorang anggota parlemen Tibet yang berada di pangasingan, Namghyal Dolkar mengatakan bahwa ada satu tentara asal negaranya yang jadi korban bentrokan, demikian dikutip dari AFP, Rabu (2/9/2020).
Namghyal mengatakan banyak tentara etnis Tibet yang tergabung dalam satuan pasukan perbatasan India yang mana mereka menentang klaim China atas wilayah asalnya juga terluka dalam operasi itu.
Ini merupakan korban tewas pertama yang dilaporkan dari dua insiden bentrokan tentara India dan China dalam 48 jam terakhir di perbatasan. Insiden tersebut terjadi berselang dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India di Lembah Galwan pada 15 Juni lalu.