Sebagian besar mereka yang percaya menganggap Covid-19 merupakan agenda setting para elite global. Di media sosial Instagram, seorang ahli teori konspirasi terkemuka di Australia dengan pengikut 250.000 followers mengklaim "alat tes yang telah terkontaminasi" sampai menyebut status pandemi cuma akal-akalan.
"Mengecewakan, kami memiliki lebih dari 10.000 orang yang menolak untuk dites," kata Jenny dikutip dari AFP.
"Laporan yang saya terima adalah bahwa beberapa orang percaya virus corona adalah konspirasi dan tidak akan berdampak pada mereka."
"Yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa virus corona adalah virus yang sangat menular. Virus ini dapat menyebar melalui keluarga Anda dengan sangat cepat," lanjutnya.