Seorang pejabat Israel mengatakan, pengiriman terjadi di bawah pemerintahan Perdana Menteri Yair Lapid. Saat itu Lapid menyetujui pengiriman, meski AS tak memerlukan izin darinya.
Kedutaan Besar AS untuk Israel belum mengomentari laporan The New York Times tersebut. Duta Besar (Dubes) Ukraina Yevgen Korniychuk mengatakan tidak tahu apakah laporan itu benar.
Israel sejauh ini belum mengirim persenjataan mematikan ke Ukraina karena ingin menjaga hubungan dengan Rusia. Negara Yahudi berupaya mempertahankan hotline koordinasi dengan Rusia yang dibentuk sejak 2015 terkait perang di Suriah. Selain itu Israel juga menjaha umat Yahudi yang berada di Rusia.