NEW YORK, iNews.id - Banjir bandang yang menerjang Kota New York, Amerika Serikat, pada Kamis (30/10/2025) menelan sedikitnya dua korban jiwa serta menyebabkan kekacauan besar di kota metropolitan tersebut.
Hujan ekstrem yang mengguyur dengan intensitas luar biasa menjadi penyebab utama bencana ini, setelah sistem drainase kota tak mampu menampung volume air yang turun.
Departemen Perlindungan Lingkungan Kota New York (DEP) menyebut sistem pembuangan limbah kota hanya dirancang untuk menampung curah hujan maksimum 1,75 inci per jam. Namun pada Kamis sore, curah hujan melonjak hingga 6 inci per jam di beberapa wilayah. lima kali lipat lebih dari kapasitas drainase yang tersedia.
Akibatnya, air meluap dengan cepat ke jalan-jalan, stasiun bawah tanah, hingga basement gedung-gedung tempat banyak warga tinggal.
“Curah hujan sebesar itu dalam waktu singkat membuat seluruh sistem drainase kota kewalahan. Air mengalir ke mana-mana tanpa sempat diserap atau dialirkan keluar,” kata juru bicara DEP.
Banjir parah menyebabkan sedikitnya dua orang tewas. Salah satu korban, Aaron Akaberi (39), ditemukan meninggal dunia di basement apartemennya di Kingston Avenue, Brooklyn. Dia sempat kembali ke basement untuk menyelamatkan anjing peliharaannya, namun terseret arus dan tak sempat keluar. Korban lain, Juan Carlos Montoya Hernandez (43), ditemukan tewas di ruang ketel bawah tanah di Washington Heights, diduga akibat tersengat listrik saat mencoba memompa air.