Penyelidik juga mengidentifikasi para pelaku sempat mengisi bensin kendaran mereka 15 menit sebelum beraksi. Mobil Renault putih itu mereka gunakan untuk beraksi hingga kabur menuju perbatasan dengan Ukraina.
Kepolisian, dinas rahasia FSB, dan Komite Investigasi melakukan operasi pengejaran yang berhasil mencegat mereka di Wilayah Bryansk, sekitar 100 km sebelum perbatasan.
Hubungan Pelaku dengan ISIS
Sementara itu para pejabat Rusia menyebutkan, para pelaku merupakan bagian dari kelompok Islam radikal yang direkrut melalui obrolan online di Telegram. Akun itu sepertinya dikelola oleh kelompok militan ISIS-Khorasan, afiliasi dari ISIS namun berbasis di Afghanistan.
Dugaan para penyelidik ini masih didalami yakni mencari sumber atau pihak yang memerintahkan mereka melakukan serangan. Mereka dilatih di Timur Tengah untuk melakukan aksi serangan teror ke target-target global.
Para pejabat Rusia meyakini Ukraina merupakan aktor di balik serangan yakni dengan memanfaatkan kelompok radikal Islam.