Para pejabat Israel kembali mengingatkan laporan intelijen bahwa Iran bisa mengembangkan senjata nuklir dalam 2 tahun. Israel tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir di tengah beelangsungnya negosiasi di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 yang sempat terhenti setelah keluarnya Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
IDF juga berusaha memperkuat kerja sama pertahanan dengan Mesir, Yordania, Siprus, Yunani, dan beberapa negara Teluk, termasuk di bidang intelijen dan operasi kontra-terorisme. Kerja sama ini akan memberikan legitimasi lebih besar jika suatu saat Israel menyerang Iran.
Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan telah memberi tahu para pejabat AS mengenai instruksi yang diberikan kepada IDF untuk bersiap menyerang Iran. Laporan ini ditanggapi pejabat senior militer Iran dengan mengatakan, Israel tidak akan menyerang tanpa lampu hijau dan dukungan AS.