"Selain itu, ada kabut tebal di area bandara Grozny. Pilot melakukan dua kali upaya untuk mendaratkan pesawat di Grozny, tapi gagal," ujarnya.
Saat itu kapten pilot sudah ditawarkan bandara lain untuk mendarat, namun dia memutuskan untuk menuju bandara Aktau di Kazakhstan.
"Banyak situasi berbeda yang perlu diselidiki bersama," ujarnya, seraya menegaskan kembali kesiapan Rusia untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang terlibat.
Pesawat nahas itu membawa 67 penumpang dan kru dari empat kewarganegaraan. Sebanyak 38 orang tewas dan 29 lainnya luka.
Kecelakaan itu terjadi di tengah aktivitas pertahanan udara Rusia merespons serangan pesawat tak berawak Ukraina serta gangguan GPS di wilayah tersebut.