WELLINGTON, iNews.id - Untuk pertama kalinya, Badan intelijen Selandia Baru mengonfirmasi seorang remaja pernah mencoba membunuh Ratu Elizabeth II saat berkunjung ke Kota Dunedin pada 1981.
Berdasarkan dokumen New Zealand Security Intelligence Service (SIS), Christopher Lewis (saat itu berusia 17 tahun), menembak Ratu Elizabeth II yang baru keluar dari kendaraannya, saat menghadiri acara pekan sains.
Peristiwa pada 14 Oktober itu terjadi saat Ratu Elizabeth II melakukan serangkaian tur 8 hari ke negara-negara bekas jajahan Inggris atau persemakmuran.
"Awalnya, Lewis bermaksud membunuh Ratu, namun dia tidak mendapat posisi yang sesuai untuk melepaskan tembakan. Dia juga tidak memakai senapan bertenaga tinggi untuk menjangkau target," demikian memo yang ditulis oleh SIS pada 1997, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (1/3/2018).
Warga dan wartawan yang berada di lokasi mendengar suara tembakan tersebut. Namun polisi memberitahu, letupan itu berasal dari plang yang jatuh atau suara mesin mobil yang rusak dan mogok.
Dokumen-dokumen tersebut sebenarnya bukan rahasia negara lagi dan dikeluarkan atas permintaan Fairfax Media.
Namun Lewis tidak didakwa melakukan percobaan pembunuhan atau pengkhianatan karena hasil pemeriksaan menyebutkan dia mengalami gangguan kejiwaan. Saat menjalani tahanan untuk menunggu persidangan, Lewis juga menyetrum dirinya sendiri.
Lewis hanya dijerat pasal kepemilikan senjata api ilegal.
Hanya saja, akibat perbuatannya, Selandia Baru harus menerima rasa malu dan diremehkan sebagai tuan rumah yang gagal memberikan keamanan untuk tamu Kerajaan Inggris.
Dokumen intelijen juga mengungkap, polisi mengawasi Lewis saat Ratu Elizabeth II kembali berkunjung ke Selandia Baru pada 1986. Polisi khawatir Lewis kembali melancarkan aksi serupa. Setelah itu, Lewis beberapa kali terlibat aksi kriminal.
Pada 1991, dia didakwa melakukan pembunuhan brutal terhadap seorang ibu di Kota Auckland dan menculik bayinya.