Sebagian besar mayat yang terlantar mengenakan seragam militer separatis Armenia. Beberapa diantaranya tewas di dalam ambulan dengan tubuh dibalut perban. Tak sedikit pula yang tewas dengan bagian tubuh tidak utuh.
Kesepakatan damai dengan Azerbaijan nyatanya tidak serta merta mendapat respons positif dari etnis Armenia. Di Lachin, Armenia, sekelompok separtis mengatakan mereka tidak senang dengan kesepakatan tersebut.
Dia merasa malu mendengar Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan menandatangani kesepakatan penghentian perang dengan tentara Azeri dan membuka jalan penempatan tentara Rusia di wilayah Nagorno-Karabakh.
"Saya mengharapkan lebih banyak dari Rusia dan lebih cepat," ujar Suren Zarakyan, seorang pejuang Armenia.
"Tapi Rusia tertarik dengan pangkalan dan tujuannya. Tidak masalah apakah itu Azerbaijan atau di Armenia. Mereka tertarik untuk tidak membiarkan orang Turki di sini," ucapnya.