SANAA, iNews.id - Gerakan Ansar Allah, atau juga dikenal dengan Houthi di Yaman, mengaku telah mengembangkan rencana besar untuk menyerang Israel. Pengumuman tersebut menyusul eskalasi konflik di Timur Tengah, akhir-akhir ini.
Dalam wawancara dengan Newsweek, Wakil Sekretaris Informasi Houthi, Nasreddin Amer, menolak untuk mengungkapkan perincian tentang partisipasi kelompoknya dalam serangan yang akan datang. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa sebuah "rencana besar" sedang dikembangkan.
"Selama periode ini, kami cenderung berbicara sedikit dan bertindak banyak. Inilah yang ingin saya sampaikan kepada dunia," ujarnya kepada majalah berita mingguan AS itu, Senin (5/8/2024).
Situasi Timur Tengah kian memanas pascapembunuhan pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, dan petinggi Hizbullah Lebanon, Fuad Shukr, pekan lalu. Pada Minggu (4/8/2024), anggota Biro Politik Houthi, Ali al-Qahoum, mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa serangan balasan terhadap Israel atas akan datang dari segala arah.
Haniyeh dibunuh di wisma tamu di Teheran, tempat dia menginap untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, di kota itu. Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematian pemimpin mereka itu dan berjanji bahwa pembunuhan itu tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa pembalasan.