“Penjualan militer ini menunjukkan betapa pentingnya pemerintah AS terus menempatkan kemampuan pertahanan diri Taiwan serta kemitraan bilateral kami yang kokoh,” katanya.
Juru bicara itu juga menegaskan Taiwan konsisten untuk tidak akan tunduk pada tekanan atau bertindak gegabah ketika mendapat dukungan.
“Taiwan akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan diri kami sambil memperdalam kemitraan keamanan kami dengan negara-negara yang berpikiran sama termasuk AS, untuk memperkuat pertahanan nasional kami dan bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran di Selat Taiwan dan wilayah yang lebih luas. Kawasan Indo-Pasifik,” tambahnya.
China mengklaim Taiwan, sebuah negara kepulauan berpenduduk sekitar 24 juta orang, sebagai provinsi yang memisahkan diri. Sebaliknya, Taipei telah bersikeras untuk merdeka sejak 1949 dan memiliki hubungan diplomatik dengan setidaknya 15 negara.
Beijing telah menolak untuk mengesampingkan kemungkinan mengambil pulau itu dengan kekuatan militer.