"Kami sangat mendukung hak Anda untuk menentukan masa depan sendiri dan jika Anda memilih, kami menerima Anda di Amerika Serikat," ujarnya.
Greenland, pulau terbesar di dunia, menjadi wilayah otonomi Denmark sejak 1979. Terletak di antara Samudera Arktik dan Atlantik, pulau ini kaya akan mineral serta berada di lokasi yang strategis.
Namun Denmark menolak usulan untuk menjual wilayah tersebut. Penolakan juga disampaikan warga Greenland. Survei yang dilakukan pada Januari lalu menunjukkan, 85 persen penduduk Greenland menentang bergabung dengan AS.
Merespons pernyataan terbaru Trump, Perdana Menteri Greenland Mute Egede dengan lantang menolak rencana tersebut. Dalam postingan di Facebook, Rabu (5/3/2025), dia menegaskan warga Greenland tidak punya keinginan untuk bergabung dengan AS.
“Kami adalah Kalaallit (warga Greenland). Orang Amerika dan pemimpin mereka harus memahami hal itu. Kami tidak untuk dijual dan tidak bisa diambil begitu saja, karena masa depan kami ditentukan oleh kami sendiri di Greenland,” katanya.
Egeden juga menegaskan, Denmark selaku pemilik sah Greenland memiliki sikap yang sama.