Setelah diketahui adanya penggumpalan darah di jantung (heart clot) yang mengancam nyawa dan keselamatan jemaah haji yang bersangkutan, kasus tersebut ditangani dengan segera dan cepat. Pasien kemudian dipindahkan ke King Abdullah Medical City di Makkah untuk menerima layanan dan perawatan medis khusus yang diperlukan.
Dua kasus kritis lainnya melibatkan seorang jemaah dari Mesir berusia 62 tahun dan seorang warga Tunisia berusia 48 tahun. Kedua pasien harus dievakuasi dengan helikopter dari rumah sakit di Tanah Suci ke Kompleks Medis Raja Abdullah (KAMC) di Jeddah.
Kepala Departemen Perawatan Intensif KAMC, Dr Mahdi Utsman menuturkan, pasien asal Mesir itu diterima melalui evakuasi udara dari Rumah Sakit Jabal al-Rahmah. Sementara pasien Tunisia diterima melalui evakuasi udara dari Rumah Sakit Darurat Mina.
“Kedua pasien tersebut terjangkit pneumonia berat saat menunaikan ibadah haji 1445 H, yang menyebabkan gagal napas, kemudian mereka membutuhkan mesin pendukung kehidupan oksigenasi membran ekstrakorporeal, dan mereka dirawat di ICU di bawah pengawasan medis intensif dan tindak lanjut tertutup,” ungkap Kemenkes Saudi.