Belum diketahui tentang siapa yang berada di balik kemungkinan serangan itu atau motifnya. Serangan itu terjadi tepat setelah Jepang bergabung dengan sekutu Barat menekan Rusia setelah menginvasi Ukraina.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan, pemerintahnya akan menyelidiki insiden tersebut dan akan menyelidiki apakah Rusia terlibat atau tidak.
"Sulit untuk mengatakan apakah ini ada hubungannya dengan Rusia sebelum melakukan pemeriksaan menyeluruh," katanya kepada wartawan.
Pada Minggu (27/2/2022), PM Kishida mengumumkan Jepang akan bergabung dengan Barat untuk memblokir beberapa bank Rusia untuk mengakses sistem pembayaran internasional SWIFT. Jepang juga akan memberikan 100 juta Dolar AS kepada Ukraina dalam bentuk bantuan darurat.