JAKARTA, iNews.id - Negara-negara Muslim punya tradisi tersendiri dalam merayakan Hari Raya Iduladha setiap 10 Dzulhijjah. Namun pelaksanaan ibadahnya tetap sama, menjalankan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, kemudian Salat Id keesokan pagi disertai dengan menyembelih hewan kurban.
Meski setiap negara memiliki cara masing-masing dalam merayakan Hari Raya Iduladha, tujuan yang diusung tetap sama yakni berbagi kebahagiaan dengan melalui daging kurban, berupa kambing/domba, sapi, kerbau, atau unta.
Di Bangladesh, untuk merayakan Hari Raya Iduladha, masyarakat akan melakukan mudik atau pulang kampung ke daerah masing-masing. Hari Raya Iduladha dianggap bisa membawa berkah serta kebahagiaan.
Oleh karena itu, mereka sebisa mungkin berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Tak ayal, stasiun kereta api di Bangladesh dipadati oleh masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.
Pperayaan Iduladha di Uni Emirat Arab diisi berbagai kemeriahan. Para pria pakaian tradisional berupa jubah panjang putih yang disebut kandoora. Selanjutnya mereka mewarnai kandoora baru dengan minyak kenari serta kapulaga.
Sedangkan para wanita menggunakan pakaian khusus. Tak hanya itu, wanita Uni Emirat Arab juga menghiasi tangan menggunakan henna. Anak-anak pun menggunakan pakaian baru serta merayakannya dengan beragam permainan tradisional.
Iduladha juga dirayakan umat Muslim di Inggris. Perayaan Idul Adha di Inggris dikenal dengan Savory Ied. Hal ini karena makanan yang disajikan kebanyakan makanan bercita rasa gurih.
Makanan yang disajikan biasanya merupakan makanan khas Timur Tengah. Setelah melakukan penyembelihan hewan kurban, Muslim di Inggris akan berkumpul bersama sanak saudara. Perayaan Iduladha diakhiri dengan mengunjungi festival yang diadakan.