Trump Akhiri Penutupan Pemerintahan Terlama dalam Sejarah AS

Nathania Riris Michico
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Dia juga berterima kasih kepada pekerja federal dan keluarga mereka atas pengabdian mereka dalam menghadapi kesulitan. Sekitar 800.000 pegawai federal bekerja tanpa digaji selama sebulan akibat shutdown.

Pemimpin AS ini tidak mengungkap rincian kesepakatan yang akan dia buat dengan Kongres untuk mengakhiri shutdown pemerintah. Namun, dalam pengumumannya, dia memberikan argumen tentang pentingnya pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko.

Dia menjabarkan tindakan kriminal yang mungkin dilakukan penjahat yang datang ke AS melewati perbatasan, mulai dari menjual narkoba hingga menyerang perempuan. Trump mengatakan kartel, geng transnasional, dan pedagang manusia dengan berani melanggar undang-undang AS dan meneror komunitas yang tidak bersalah.

Jika Kongres tidak mencapai kesepakatan yang adil dengannya selama tiga pekan ke depan, sebut Trump, pemerintah akan ditutup kembali pada 15 Februari 2019.

Solusi lain yang akan dia tempuh adalah menetapkan status darurat nasional untuk mengatasi keadaan darurat di perbatasan.

Penutupan pemerintahan AS terjadi sejak Desember lalu saat Kongres yang dikuasai kubu Demokrat tak setuju dengan anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang diusulkan Trump. Kubu Demokrat memblokir permintaan anggaran 5,7 miliar dolar AS untuk tembok perbatasan yang diusulkan Trump.

Shutdown secara parsial dimulai pada 22 Desember dan sudah berlangsung lebih dari 34 hari.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!

Internasional
4 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
5 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
7 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
8 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal