Namun pengadilan militer menurunkan pangkat Gallagher satu tingkat, yakni dari kepala perwira bawah ke perwira kelas satu. Hukuman ini akan mengurangi gaji dan uang pensiunnya.
Kasus Gallagher semakin rumit setelah seorang saksi mengatakan dialah yang membunuh remaja militan Irak itu, bukan Gallagher.
Perwira kelas satu, Corey Scott, bersaksi dia melihat Gallagher menikam leher remaja yang sudah dalam kondisi terluka pada Mei 2017. Namun Scott yang menutup tabung pernapasan korban dengan ibu jarinya hingga menyebabkan kematian.
Scott mengatakan, dia melakukannya demi membebaskan remaja berusia 15 tahun itu dari rasa sakit akibat penyiksaan.
Namun jaksa penuntut berpendapat cerita Scott palsu atau berbohong demi melindungi Gallagher.
Kasus Gallagher sempat memecah belah kalangan militer AS. Sebagian menganggap dia merupakan pahlawan perang.
Tak heran jika Gallagher didukung oleh sekitar 40 anggota Kongres dari Partai Republik. Namun sebagian lain menganggap apa yang dilakukannya terlalu berlebihan.